Rabu, 25 Maret 2020

Pekan 4 Islam itu Mudah, Kita yang membuatnya Sulit_NAKID

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamu'alaikum..

#MatrikulasiNakid

Islam itu Mudah, Kita yang membuatnya Sulit!

Source: https://m.youtube.com/watch?v=YsCAODsbZ2o

Pembahasan pekan ini sangat menarik sekali mengenai pandangan muslim atau bahkan non muslim dalam urusan Islam.

Setiap manusia memiliki pandangan hidup masing-masing dengan kepercayaan yang dianutnya seperti halnya dalam beragama.

Dalam menganut agama tidak ada sistem paksaan ataupun apapun. Bagi seorang muslim, menularkan kebaikan adalah suatu bentuk ibadah yakni dengan berdakwah.

Ada beberapa hal yg ust. NAK mengenai berdakwah.
1. Berdakwah tidak hanya mengundang dan memberikan goalnya, namun dalam berdakwah juga memberikan arahan (path) untuk mencapai goal tersebut. Kesuksesan dapat dinilai dari prosesnya karena setiap orang memiliki level atau kemampuan (Qs. An Nahl: 125).

2. Jangan memusnahkan harapan mereka untuk masuk surga. Saat ini mudah sekali kita menjudge seseorang tanpa mengetahui seluruh faktanya. Kita biasa menjudge oh dia kurang pandai, dia lemah, dia lemot, dia dia dia negative lainnya. Padahal dalam menjudge seperti itu dalam islam tidaklah mudah. Kita harus banyak tahu tentang fikih, aqidah, ulama bahkan kitab-kitabnya terlebih dahulu. Layaknya kisah 7 pemuda dalam surat Al Kahfi. Jika ada yg tidak terlalu mahir dalam belajar, ga masalah.. Mereka cuma sedikit tertinggal namun mereka pasti jauh diatas kita, kita yang terlalu meremehkan.

3. Jangan menutup pintu surga bagi orang lain. Saking gampangnya kita ngjudge orang lain hingga kita bisa seenaknya memutuskan sendiri kalau yang masuk surga hanya orang-orang Muslim yg baik. Padahal pintu surga terbuka lebar untuk siapa saja yang Allah kehendaki. (Qs. Al Hadiid: 21). Kemudian dengan mudahnya pula berkata neraka untuk yang buruk. Iya buruk, namun Allah menempatkan untuk orang yang paling buruk dari yg terburuk (Qs. Al Lail: 15&17). Berikan ekspektasi yg baik tentang Allah, tentang Rasulullah dan islam.

Jadi ada 2 hal yang musti muslim ketahui pula:
1. Jangan mudah berkata halal haram dan menghakimi seseorang (Qs. An Nahl: 116). Berpikirlah luas, karna berpikir sempit dapat membuat sengsara (Qs. Al Baqarah: 29) serta segala sesuatu yang kita lakukan harus dilakukan dengan keikhlasan. Allah menghargai semuanya bahkan hal terkecil sekalipun.

2. Permudah agama kita dan amalkan ajaran agama dengan mudah pula. Jangan membuat sulit apalagi rumit. Sampaikan dengan kecintaan spt Rasulullah. Menghindari perdebatan menghindari pula kemarahan. Tidak gampang marah dg statement2 yg tk mendasar. Kemarahan itu hak Allah (Qs. Maryam: 90). Kenapa Allah marah? Karna Allah memang berhak marah. Dia Sang pemilik segalanya. Jadi bukan hak kita untuk marah dg menjadikan alasan marahnya Allah untuk kita marah pada orang lain.

Kita harus berpikir secara mendalam, pemahaman dan pengetahuan semakin diperluas. Bagaimana kita berpikir tentang Allah dan menolong orang lain berpikir tentang Allah pula.

Tabarokallahu fikum.
Astaghfirullahal'adzim.
Wassalamu'alaikum.
Cmiiw

Kamis, 19 Maret 2020

Pekan 3 Rediscovering Al-Fatihah NAKID

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum sobat.
#MatrikulasiNAKID pekan 3 ini membahas tentang opening surat dalam al-qur'an yakni surat Al Fatihah.

Source: https://m.youtube.com/watch?v=o-O9YillNok

Al Fatihah adalah surat yang paling sempurna atau secara utuh saat diturunkan. Sesuai dengan hadits qudsy, Al fatihah dimulai dengan lafadz Alhamdulillahirrabbil'alamiin.

Frase Alhamdulillah dalam surat Al fatihah sering kita ucapkan dalam kegiatan sehari-hari. Hal demikian kita ungkapkan sebagai wujud syukur kepada Allah. 

Dalam memahami lafadz Alhamdulillah, terdapat kata Hamd. Hamd tersendiri memiliki dua arti yang berbeda.
1. Praise (Pujian)
2. Thanks (Terimakasih)
Sebagai contoh dalam memahami perbedaannya sebagai berikut: 
- Ketika kita melihat mobil mewah kita bisa memujinya, misal dengan kata "wow, luar biasa, keren, dll". (Praise)
- ketika seseorang memiliki new baby yang cute, handsome/beautiful, lengkap tanpa cacat kita bisa bersyukur atas pemberian itu. (Thanks)

Thanks atau ungkapan terimakasih kita ucapkan saat seseorang/sesuatu melakukan kebaikan kepada kita. Atau bisa dikatakan feedback atas kebaikan yang orang lain berikan kepada kita. Seperti kisah nabi Musa yang dibesarkan di keluarga yang terhormat, Fir'aun, ia berucap terimakasih untuk sesama makhluk Allah dalam hal kebaikan bukan untuk mengimaninya. (Check Qs. Asy-Syura: 18 dan Qs. Luqman: 14-15)

Terimakasih bisa diucapkan tanpa harus ada pujian, begitu pula sebaliknya. Memahami kata Pujian (praise) dan terimakasih dalam bahasa arab ada kata Hamd artinya really praise and thank can't be fake/created, pujian namun tidak palsu. Contoh fake praise, seseorang mendapat nilai jelek, ketika ia pulang dan bertemu dengan ibunya ia seketika memuji masakan ibunya yang lezat padahal kenyataannya ibunya belum masak. Pujian sering digunakan pula untuk memuji para raja, saat interview, untuk tamu, dll. 

Dalam mengungkapkan syukur, Allah telah memilih kata alhamdulillah menjadi kata yang lebih baik dari gabungan kata al-madhulillah dan asy-syukurlillah.  Al madhu wa syukurlillah sama artinya dengan praise and thanks to Allah. Pujian dan terimakasih kepada Allah. Al hamd ada bentuk simple dalam mengucapkan al madhu wa asy syukurlillah.  Dimana itu merupakan bentuk pujian dan syukur pada Allah. 

Alhamdulillah harus dimaknai tidak hanya dalam ucapan namun juga dengan hati, hal tersebut yang Allah sukai. Dengan alhamdulillah membuat muslim untuk selalu berpikir positif dalam segala hal. 

Alhamdulillah dimaknai sebagai noun (kata benda) bukan verb (kata kerja). Maksudnya adalah kalau dimaknai sebagai kata kerja ketika dalam suatu kalimat tanpa subjek akan membuat bingung atau tidak jelas, karena kata kerja itu menjelaskan subjek/pelaku pekerjaan. Nah, kalau sebagai kata benda tidak perlu membutuhkan subjek untuk menjelaskannya. Dengan kata lain jika Noun itu Independent (mampu berdiri sendiri) sedangkan Verb itu dependent (tidak mampu berdiri sendiri). Jadi alhamdulillah (praise to Allah) itu akan selalu ada.

Kita mungkin tidak akan memuji Allah selamanya namun pujian bagi Allah akan selalu ada. Kita bergantung kepada Allah dengan mengucapkan alhamdulillah. Alhamdulillah sebagai ekspresi emosi kita dan memberi informasi untuk orang lain. 

Beberapa surat dalam al-qur'an dimulai dengan alhamdulillah dan beberapa kali pula dengan lillahilhamd. Alhamdulillah dan lillahilhamd ini berbeda. Alhamdulillah bermakna sesuatu yang tanpa harus diperdebatkan, sedangkan lillahilhamd bermakna sesuatu yang diributkan/diperdebatkan.  Al hamd hanya untuk Allah semata. 

Allah memperkenalkan diriNya dalam surat al fatihah. Dia tidak menginginkan sesuatu untuk diperdebatkan, dia tidak ingin berteriak kepada kita dalam memulai membaca al qur'an. Dia ingin berbicara pada kita dengan menyimpulkan bahwa alhamdulillah bukanlah perdebatan. Itu suatu hal yang sudah kita ketahui dan sudah ada dalam hati kita. Maka tidak perlu mengatakan lillahilhamd, karena sudah tidak perlu diyakinkan lagi dan tidak perlu dipaksa lagi. (check Qs. Al-A'raf: 120-122). 

Alhamdulillah merupakan hal yang sangatlah penting, ungkapan terimakasih secara spesifik. Semakin dalam kita mempelajari dan memaknai al fatihah akan membuka dan mempermudah kita dalam mempelajari lebih jauh mengenai al qur'an. 

Lanjutan dari alhamdulillah yakni rabbil'alamiin. Rabbil'alamiin terdiri dari kata Rabb yang artinya pemilik (owner) dan Murobi artinya seseorang yang memastikan sesuatu untuk tumbuh dan merawatnya dengan baik. Hasil dari pemilik yang merawat dengan baik itu berupa hadiah ('alamiin). Wal qayim berarti seseorang yang memastikan segala sesuatunya tetap bersama tidak bercerai berai. 

Hubungan rabbil'alamiin yakni robb sebagai pemilik dan abd sebagai hamba. Allah sebagai tuan/pemilik kita dan kita sebagai budak atau hamba/pelayannya. Budak itu nurut sama perintah tuannya bukan seenaknya sendiri. Allah pemilik kita, jadi kita musti nurut (sami'na wa 'atho'na) sama Allah. 

Barokallahu fikum..
Semoga kita senantiasa bersyukur dan taat pada segala perintah dan larangan Allah. Aamiin.
Wassalamu'alaikum.. 

Pekan 2 Memahami Makna Kata Ar-Rahman NAKID

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum sobat.
Shobakhul khair?
Ana bi khair wal hamdulillah.

Pekan 2 ini pembahasan tentang makna kata Ar-Rahman ya sobat. 👌
Source: https://m.youtube.com/watch?v=jSrcUvgg8Y8

Sejak saya kecil, saya memahami kata Ar-rahman dengan arti maha pengasih. Sesimple itu dalam mengetahuinya seperti dalam mengartikan lafadz Bismillahirrahmanirrahim yang artinya Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Namun kenyataannya, Ar-rahman memiliki makna yanh lebih sempurna dari sekedar pengasih. Dari video diatas, sobat bisa simak penjelasan ustadz NAK dalam memaknai kata Ar-Rahman yaa.

Setelah menyimak video tersebut, saya sedikit banyak memahami bahwa Ar-rahman berarti Allah tidak hanya mengasihi kita namun juga menyayangi, menjaga, merawat, memahami bahkan menghandle setiap masalah yang kita hadapi tanpa kita sadari sepenuhnya.

Dalam kehidupan sehari-hari kita malah sering berprasangka buruk pada takdir Allah. Sering mengeluh dan mengelak akan ketentuan-ketentuan yang Allah berikan padahal itu merupakan hal yang terbaik yang Allah pilihkan untuk kita. Kenyataannya berprasangka yang tidak ada dalilnya/dibangun diatas kebodohan. Sehingga berburuk sangka pada Allah adalah mempunyai sangkaan yg jelek kpd Allah dan itu dilarang.
(Check: Qs. Al-Fath: 6)

https://dalamislam.com/akhlaq/hukum-berburuk-sangka-kepada-allah (sobat bisa check disini juga yaa)

Misalnya kita merasa iri terhadap seseorang, anggaplah adik kakak, kakaknya diberi lebih lalu si adik menggerutu: kakak terus yang dikasih lebih. Menurut saya itu rasa iri yg wajar terhadap seseorang. InsyaAllah bisa terkikis/dihilangkan dengan belajar legowo.
Allah sudah menjamin dan menyempurnakan rezeki seseorang hingga ajal menjemputnya ya sobat.

Saat terkena musibah atau ujian dari Allah, sok suka ngeluh, belum bisa menerima, belum bisa sabar, apalagi bersyukur.

Padahal saya sering mendengar bahkan membaca juga jikalau semakin tinggi pohon semakin kancang pula terpaan anginnya.

Begitu pula dalam islam, semakin tinggi keimanan seseorang maka Allah akan menguji kualitas keimanannya.

Allah memberikan ujian ternyata itu wujud Allah masih perhatian dan sayang sama kita.

Saya pernah membayangkan, gimana ya kalau Allah sampai mengabaikan saya? Bagaimana Allah ga mau lagi menegur atas semua kelakuan saya? Bagaimana kalau saya malah istidraj? Astaghfirullah, ga sampai hati saya membayangkannya, naudzubillah.

Mengenai ujian dalam hidup ini, sobat bisa check dan pahami pula Qs. Al-Ankabut: 2-3; Qs. Al-Baqarah: 286; Qs. Hud: 9-11; dan kutipan Imam Al Ghazali dalam Manajemen Qolbu. H.M Komarudin Chalil dari bukunya Beranda Bahagia.

Lebih sering merefleksi diri. Saya yakin, ini semua sudah Allah takdirkan, qodarullah. Tiada satupun makhluk di bumi ini tanpa seijin Allah.
Bukan berarti pasrah dg keadaan namun juga harus tetap mengupayakan..

Mari lebih sering beristighfar dan berprasangka baik pada Allah saja. Qodarullah.. (Check: Qs. Al-Baqarah: 216) Senjata ampuh saya kalau suatu hal terjadi tanpa saya harapkan. InsyaAllah hati ikhlas dan merasa lebih tenang.

Tabarokallahu fikum..
Wassalamu'alaikum. 

Pekan 1 Kerendahatian Intelektual NAK


Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum.
Lama tak bersua dalam untaian kata ya sobat..
Mau share and tell hasil tugas nyimak video dari Ustadz Nouman Ali Khan.

Sobats sudah pada tahu kan Ustadz Nouman Ali Khan (NAK)?  Beliau merupakan lecturer dari USA yang sering mengajar untuk mentadaburi dan menafsirkan al-qur'an secara detail dan mudah untuk dipahami. Sobat bisa search di YouTube yaa untuk kenalan lebih lanjut dengan ust.NAK.

Ana mulanya juga tidak begitu mengenal dan mengetahuinya namun berkat sohib ana, ia telah mengenalkan pada komunitas NAK Indonesia sampai sekarang. Alhamdulillah ana join pula di group #MatrikulasiNAK.

Pekan 1 = Kerendahatian Intelektual NAKID
Source: http://m.youtube/watch?v=5-Dtw9tJxgg

Tabarokallahu fikum 🙏🏻🙏🏻

Didalam kehidupan ini, seseorang dapat mengetahui berbagai hal dengan cara belajar. Ia harus mau dan mampu untuk mengembangkan pengetahuannya. Dengan demikian ilmu-ilmu akan ia dapatkan menjadi bekal didunia bahkan di akhirat dalam menjalani kehidupan.

Allah mewajibkan hambaNya untuk menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahat (dari kecil hingga menemui ajal). Dengan ilmu seseorang akan mengetahui banyak hal. Belajar dari yang tidak tahu hingga menjadi tahu.

Sebelum menuntut ilmu, kita harus mengutamakan adab terlebih dahulu. Apa gunanya ilmu apabila seseorang tidak beradab. Rasulullah SAW pun menekankan untuk beradab baru berilmu. Seseorang yang sudah beradab maka ia akan menerapkan ilmu-ilmu yang ia peroleh dengan sebaik-baiknya sesuai dengan sunnahtullah.

Seseorang yang sudah berilmu memiliki kewajiban untuk menyampaikan atau menyalurkan ilmu-ilmu yang pernah ia peroleh, dengan demikian ilmu tersebut akan jadi amal dan penolongnya kelak bukan sebaliknya. Meniru ilmu padi, semakin tinggi ilmu seseorang maka semakin baiklah amalannya bahkan dapat dijadikan contoh/teladan bukan malah membuatnya menjadi arogan, sombong yang tidak ketulungan dengan ilmu-ilmu yang ia banggakan.

Apabila kita menemui seseorang yang sombong akan ilmunya kiat bisa mengajaknya untuk diskusi-diskusi kecil, kita share ilmu, hlaa kalau misal dia begitu mencolok menyombongkan ilmunya bisa kita tegur baik-baik agar sama-sama enaknya.

Upayakan komunikasi secara langsung karena bahasa tulis/tidak langsung setiap orang bisa menafsirkan sendiri-sendiri, takutnya malah beda dan bermasalah, hindari ngomong diblakang, penting!

Apabila sudah ditegur, diajak ngobrol kok ga berefek pula. Kita bisa mendo'akannya semoga segera dapat hidayah dari Allah. Do'akan yang baik-baik aja. Pengalaman ana kalau kita ladenin terus sok kadang malah makin jadi, senjata ampuhnya ya do'ain itu.. Cmiiw..

Semoga membantu 🙏🏻

Wassalamu'alaikum