Rabu, 15 April 2020

Pekan 7 Umat Pertengahan_NAKID

Bismillahirrahmaniirahim.

Tidak terasa sudah masuk ke pekan 7 dimana menjadi pekan terakhir untuk Matrikulasi NAKID sebelum masuk bulan Ramadhan 1441H. Semoga Allah pertemukan kita di bulan Ramadhan esok dengan sehat dan hati gembira. Aamiin.

Source: https://m.youtube.com/watch?v=0pS6srvVVBI

Umat Pertengahan

Kenapa kita disebut sebagai umat pertengahan? Kenapa tidak awal atau akhir. Tidak. Allah sudah menegaskan dalam kitabullah.
Allah SWT berfirman:

وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَکُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّا سِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَاۤ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِ ۗ وَاِ نْ كَا نَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَا نَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِا لنَّا سِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya, melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)

Sudah sangat jelas bahwa Allah menjadikan kita sebagai umat pertengahan supaya kita menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi pula atas perbuatan kita. Lantas, saksi seperti apa yang dimaksudkan? Saksi segalanya. 

Sebagai seorang muslim kita mengemban amanah islam dalam hidup kita. Kita harus mencerminkan kepribadian seorang muslim dan keindahan islam itu seperti apa. Namun saat ini, kita terkadang lalai akan itu. Kita tidak menunjukkan kebaikan akan islam.

Kita muslim namun berbeda dengan muslim yang sesungguhnya. Tidak amar ma'ruf nahi munkar, hanya mementingkan diri sendiri. Sehingga kelak di akhirat muslim/non muslim, keluarga, saudara, tetangga, atau kerabat lain kita akan menjadi saksi bahwa mereka tidak melihat islam dari diri kita. Astaghfirullah. Naudzubillah.

Ada suatu kisah dari seorang penyair pada jaman nabi Muhammad yakni Hassan Ibn Tsabit. Mereka biasa memerintahkan Hassan Ibn Tsabit untuk menyemangati pasukan ketika ada tugas militer. 
Rasulullah sangat mencintaiya, hingga pada suatu hari Rasul berkata:"Hassan, bacakan qur'an untukku!". Hassan pun terkejut, "Ya Rasulullah, kau ingin aku membacakan qur'an untukmu? Padahal itu diturunkan kepadamu." Tapi beliau menjawab, "Tapi aku suka mendengarkannya." Jadi Hassan membacakannya sebagian qur'an yakni pada surat An-nisa'. Dia terus membaca dan Rasul pun menikmati bacaannya hingga sampai pada ayat ke 41.

فَكَيْـفَ اِذَا جِئْـنَا مِنْ كُلِّ اُمَّةٍ بِۢشَهِيْدٍ وَّجِئْـنَا بِكَ عَلٰى هٰۤؤُلَآ ءِ شَهِيْدًا ۗ
"Dan bagaimanakah (keadaan orang kafir nanti), jika Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari setiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 41)

Hassan kemudian melihat wajah Rasulullah, dan Rasul menangis. Kemudian Rasul berkata, "Hasbuk, hasbuk! Cukup, aku tidak bisa menahannya lagi." Hassan pun menghentikan bacaan qur'annya. 

Kenapa? Karena begitu beratnya maksud dari ayat tersebut bahwa Rasul akan menjadi saksi bagi kita. Dahulu sebelum Rasul meninggal dunia, beliau meminta umatnya yang hadir untuk menjadi saksi bahwa ia telah menyampaikan risalah dan umatnya mengakuinya. Rasul telah percaya dan mewariskan kepada umatnya yang hadir untuk menyampaikan kepada yang tidak hadir (generasi selanjutnya-termasuk kita).

Namun apabila kita mengingkari kepercayaan dan warisan Rasul, maka Rasul yang akan disalahkan karena sudah bersaksi bahwa kita akan melanjutkan tugasnya. Sungguh menyedihkan apabila kita benar-benar mengecewakan Rasulullah. Rasulullah menyampaikan kekecewaannya pada Allah. 

وَقَا لَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰ نَ مَهْجُوْرًا

"Dan rasul (Muhammad) berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 30)

Astaghfirullahal'adzim. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita dan meneguhkan dalam agama islam. Aamiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar