Rabu, 22 April 2020

Penghargaan dari Allah_MFA 2020

Penghargaan dari Allah
by Ipung

My Favourite Ayat (MFA) 2020 
Qs. Al-Baqarah (2): 286

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ وَا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Manusia memiliki roda kehidupan masing-masing. Ada yang melalui jalanan lurus hampir tanpa hambatan ada pula yang melalui jalanan yang terjal dan berliku. Qodarullah. Semua sudah memiliki garis kehidupannya sendiri. 

Ingin hati hidup bahagia tanpa nista dan air mata namun Allahlah sebaik-baik perencana. Sebagai makhluk ciptaan-Nya sudah seharusnya kita sami'naa wa atho'naa. Tunduk dan patuh pada perintah-Nya. Allah telah memberikan karunia kepada kita berupa nikmat sehat dan sempat. Itu merupakan 2 nikmat yang tak terkira. 

Ketika Allah menguji hambanya, tak lain adalah wujud kasih sayang dan perhatian Allah pada hamba-Nya. Ya, Allah tidak akan memberikan ujian melampaui batas kemampuan kita. Semuanya ada hikmahnya. 

Belajar dari kajian ustadz Nouman Ali Khan tentang 2 honours from Allah (https://youtu.be/0lVjitZZD7s). Teringat 2 tahun lalu ketika saya masih bekerja di Jakarta, Allah benar-benar menegur saya atas kelalaian saya. Ia ganjar dengan sakit yang baru pertama saya rasakan begitu luar biasa hebatnya. Tak ada keluarga ataupun sanak family, benar-benar sebatang kara menghadapinya. Radang tulang dan persendian yang membuat saya susah berjalan, setiap malam sulit mata 'tuk terpejam serasa hidup akan berakhir ditelan malam. Astaghfirullah. 

Dengan penuh harap saya mayakini sepenuhnya untuk dapat melaluinya. Ikhtiar dan berdo'a selama kurang lebih 8 bulan, biidznillah akhirnya saya mampu untuk berjalan kembali dengan sedikit leluasa. Alhamdulillah. Selama pengobatan bahkan ruqyah saya jalani, disitu saya banyak belajar. Wujud teguran Allah kepada saya tidak sebanding dengan banyaknya dosa yang telah saya perbuat, tidak sebanding pula dengan ujian kepada nabi dan Rasul pada zaman dulu. 

Mendekatkan diri pada Allah dengan mengaji, do'a, dzikir dan tahajud serta puasa membuat hati tenang dan kembali teguh. Qodarullah, ini takdir dan kehendak Allah. Ikhlas. Refleksi diri. Semua sudah ada porsinya masing-masing. Selalu berupaya untuk bersyukur kepada Allah. Ini adalah salah satu bentuk perhatian Allah, coba bayangkan kalau Allah tidak peduli lagi. Istidraj. Naudzubillah. 

Self reminder! Jangan banyak ngeluh, banyak syukur dan always be better. Urip mampir ngombe, sopo nandur bakal ngunduh. Upaya mikul duwur mendem jero mugi gusti paring pangapuro. Fastabikhul khairat wa astaghfirullah'adzim. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar