Senin, 01 Juni 2020

Finding Peace In Pain

Peace in Pain
By Ipung

NAKID
Source : https://youtu.be/Xfpe8ThJejA 

Allah telah mengajarkan pada kita melalui kitab suci Alquran bahwa ada satu hal yang kita dapatkan dalam hidup ini. Hal itu sangat bernilai dibandingkan dengan yang lainnya. Semuanya akan menjadi lebih baik jikalau kita memilikinya. Hal tersebut adalah kedekatan dengan Allah. Dekat dengan Allah yakni hal yang baik dan dapat menambah erat hubungan kita denganNya. Semua masalah dalam hidup akan membaik, hubungan antar sesama juga baik, insyaAllah segalanya akan baik. 

Dalam kehidupan, kita dapat membagi beberapa perhatian. Dalam berkegiatan sehari-hari antara kita dan makhluk Allah serta dalam berhubungan dengan Sang Khaliq haruslah diperhatikan pula. Ketika sehat seakan semua dapat berjalan sesuai apa yang kita harapkan namun berbalik keadaan ketika kita sedang diuji dengan rasa sakit. 

Adanya sakit membuat dunia kita sementara teralihkan. Bermain game, nonton movie, makan makanan enak, belanja barang bagus atau bertemu teman dan lain sebagainya tidak terasa nikmat ataupun nyaman. Itu semua karena sakit, seakan semua hal duniawi telah menghilang. Semua yang kita inginkan hanyalah satu yakni kesembuhan atau kembali sehat. 

Allah hanya sedikit menghapuskan kenikmatan yang ada pada diri kita. Namun kita merasa seakan dunia segera berakhir. Berpikir bahwa kita sudah ditepi jurang yang curam dan mulai banyak mengeluh. "Mengapa Allah memberikan ujian ini pada saya?", "Allah tidak suka melihat saya bahagia." Dan masih ada beberapa keluhan lainnya. Astaghfirullah.

Hal yang semestinya kita lakukan yakni kurangi mengeluh dan ambil hikmah disetiap ujian. Jadikan ujian sebagai sarana kita untuk mendekatkan diri pada Allah dan memperbaiki diri untuk lebih rendah hati dalam menerima ketetapan yang Allah berikan. 

Kita seharusnya menyadari bahwa nikmat sehat dan nikmat sempat merupakan karunia Allah yang tak ternilai harganya. Allah telah berfirman bahwa setiap musibah pasti ada hikmah dibaliknya, setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan yang menyertainya. Kita dapat belajar dari berbagai hal dalam kehidupan. Fadlan minnallah

Sakit juga merupakan karunia dari Allah. Seyogyanya kita menangis dan banyak berdoa kepada Allah, tawakal menyerahkan semua kepadaNya, dan lebih mendekatkan diri pada Allah. Akan menjadi suatu moment terbaik dalam hidup kita atau bahkan kelak diakhirat apabila kita selalu menyadarinya. 

Berkhusnudzon kepada Allah sangatlah ditekankan dalam menjalani kehidupan. Memahami bahwa Allah telah memiliki rencana  terbaik untuk setiap orang. Bukan sebagai pembanding dalam hal duniawi melainkan pemantik dalam peningkatan kualitas iman kita. Belajar dari ketabahan ibu nabi Musa AS dalam menghadapi ujian dari Allah namun tetap berpegang teguh pada janji Allah (QS. Al Qashash : 7-13).

Terkadang Allah tidak langsung menunjukkan hikmah dibalik setiap ujian secara langsung adakalanya bisa beberapa tahun setelahnya. Seperti kisah nabi Yusuf AS yang diberi ujian dibuang oleh saudaranya kemudian Allah berikan kenikmatan setelah beberapa tahun kemudian ia diberi kemampuan dalam mengartikan mimpi raja. Semua tidak secara instant namun bertahap. 

Tidak selalu kesulitan atau ujian yang kita dapatkan itu tidak baik, bisa jadi akan membukakan jalan orang lain untuk memberikan kebaikan hatinya. Menjadi sarana untuk kembali kepada Allah. Percaya atau tidak, karena setiap orang pasti mendapat ujian dalam hidupnya baik untuk orang-orang yang beriman (muslim) maupun tidak (non muslim). Jika kita dapat melalui ujian dengan iman (yakin) sebagai seorang muslim, maka kita akan menerima balasan terbaik dalam hidup ini bahkan untuk akhirat kelak. 

Kita akan mendapatkan kebaikan dalam kedamaian yang bahkan tak seorangpun dapat merasakannya apabila lulus ujian dari Allah. Perbedaan antara kita sebagai orang yang beriman dan tidak beriman dalam menerima ujian sakit yaitu ketika kita sakit akan menemukan kedamaian didalamnya sedangkan yang tidak beriman hanya akan menemui berbagai kesulitan. 

Apabila kita merasa hidup kita begitu bermasalah, sudah seharusnya kita berdoa pada Allah untuk meminta kebaikan baik dunia maupun akhirat. "Rabbanaa atina fidunya hasana..." arti dari hasana disini adalah meminta kebaikan dalam segala aspek kehidupan baik untuk saat ini maupun untuk kedepannya. "Wa fil akhirati hasana..." dan ini sebagai tujuan akhir yakni kebaikan di akhirat.

Kuncinya adalah beriman. Jika seseorang beriman akan takdir Allah maka Allah akan mewariskan padanya surga. Beberapa ayat dalam Alquran sudah menyebutkan, salah satunya dalam surat Al Mu'minun. Allah tidak hanya menyediakan surga untuk nabi Adam namun juga seluruh keturunannya yang beriman pada Allah. Kita mendapatkan "Miratha" bahwa kita akan mewarisinya. "Miratha" dan surga merupakan pernyataan yang luar biasa oleh nabi. 

Nabi bersabda bahwa Allah telah membangunkan sebuah rumah di surga bahkan di surga Firdaus (surga tertinggi) bagi semua orang. Tidak hanya orang yang beriman namun semua orang. Namun beberapa orang tidak begitu mengupayakan sehingga orang-orang yang berimanlah yang akan mewarisinya bahkan tidak ada satupun rumah disurga menjadi kosong. 

Rumah yang Allah bangun itu untuk kita. Gambaran dari Allah, kita akan memasuki Firdaus, tidak mengotorinya, tidak jatuh ke jurang, tidak hilang keimanan pada Allah. Seharusnya kita berpikir bahwa semua yang kita lalui setiap waktunya merupakan apa yang Allah ingin lihat, berapa yang dapat kita bayar untuk rumah yang sudah Allah sediakan. Seberapa besar upaya kita untuk mendapatkannya. Semoga Allah senantiasa membantu dalam setiap ujian dan kesulitan serta tidak pernah membiarkan kita untuk kehilangan keyakinan padaNya. Aamiin ya robbal'alamiin. Barokallahu fikum wa astaghfirullahal adzim. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar