Kamis, 19 Maret 2020

Pekan 2 Memahami Makna Kata Ar-Rahman NAKID

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum sobat.
Shobakhul khair?
Ana bi khair wal hamdulillah.

Pekan 2 ini pembahasan tentang makna kata Ar-Rahman ya sobat. 👌
Source: https://m.youtube.com/watch?v=jSrcUvgg8Y8

Sejak saya kecil, saya memahami kata Ar-rahman dengan arti maha pengasih. Sesimple itu dalam mengetahuinya seperti dalam mengartikan lafadz Bismillahirrahmanirrahim yang artinya Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Namun kenyataannya, Ar-rahman memiliki makna yanh lebih sempurna dari sekedar pengasih. Dari video diatas, sobat bisa simak penjelasan ustadz NAK dalam memaknai kata Ar-Rahman yaa.

Setelah menyimak video tersebut, saya sedikit banyak memahami bahwa Ar-rahman berarti Allah tidak hanya mengasihi kita namun juga menyayangi, menjaga, merawat, memahami bahkan menghandle setiap masalah yang kita hadapi tanpa kita sadari sepenuhnya.

Dalam kehidupan sehari-hari kita malah sering berprasangka buruk pada takdir Allah. Sering mengeluh dan mengelak akan ketentuan-ketentuan yang Allah berikan padahal itu merupakan hal yang terbaik yang Allah pilihkan untuk kita. Kenyataannya berprasangka yang tidak ada dalilnya/dibangun diatas kebodohan. Sehingga berburuk sangka pada Allah adalah mempunyai sangkaan yg jelek kpd Allah dan itu dilarang.
(Check: Qs. Al-Fath: 6)

https://dalamislam.com/akhlaq/hukum-berburuk-sangka-kepada-allah (sobat bisa check disini juga yaa)

Misalnya kita merasa iri terhadap seseorang, anggaplah adik kakak, kakaknya diberi lebih lalu si adik menggerutu: kakak terus yang dikasih lebih. Menurut saya itu rasa iri yg wajar terhadap seseorang. InsyaAllah bisa terkikis/dihilangkan dengan belajar legowo.
Allah sudah menjamin dan menyempurnakan rezeki seseorang hingga ajal menjemputnya ya sobat.

Saat terkena musibah atau ujian dari Allah, sok suka ngeluh, belum bisa menerima, belum bisa sabar, apalagi bersyukur.

Padahal saya sering mendengar bahkan membaca juga jikalau semakin tinggi pohon semakin kancang pula terpaan anginnya.

Begitu pula dalam islam, semakin tinggi keimanan seseorang maka Allah akan menguji kualitas keimanannya.

Allah memberikan ujian ternyata itu wujud Allah masih perhatian dan sayang sama kita.

Saya pernah membayangkan, gimana ya kalau Allah sampai mengabaikan saya? Bagaimana Allah ga mau lagi menegur atas semua kelakuan saya? Bagaimana kalau saya malah istidraj? Astaghfirullah, ga sampai hati saya membayangkannya, naudzubillah.

Mengenai ujian dalam hidup ini, sobat bisa check dan pahami pula Qs. Al-Ankabut: 2-3; Qs. Al-Baqarah: 286; Qs. Hud: 9-11; dan kutipan Imam Al Ghazali dalam Manajemen Qolbu. H.M Komarudin Chalil dari bukunya Beranda Bahagia.

Lebih sering merefleksi diri. Saya yakin, ini semua sudah Allah takdirkan, qodarullah. Tiada satupun makhluk di bumi ini tanpa seijin Allah.
Bukan berarti pasrah dg keadaan namun juga harus tetap mengupayakan..

Mari lebih sering beristighfar dan berprasangka baik pada Allah saja. Qodarullah.. (Check: Qs. Al-Baqarah: 216) Senjata ampuh saya kalau suatu hal terjadi tanpa saya harapkan. InsyaAllah hati ikhlas dan merasa lebih tenang.

Tabarokallahu fikum..
Wassalamu'alaikum. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar